Saat Nanti


Saat ini, mungkin kita hanya bisa bermain The Heist, dengan mencuri uang dari bank-bank internasional. Tapi mungkin, suatu saat nanti akan ada seseorang yang harus kita curi hatinya untuk mendapatkan hati anaknya.

Saat ini, mungkin kita hanya bisa bermain Call Of Duty, dengan menembak-nembak musuh. Tapi mungkin, suatu saat nanti ada seseorang yang sungguh-sungguh kita tembak hatinya.

Saat ini, mungkin kita hanya bisa bermain Clash Of Clans, dengan melindungi wilayah kekuasaan. Tapi mungkin, suatu saat nanti akan ada seseorang yang benar-benar harus kita lindungi, melindunginya dari hujan, melindunginya dari fitnah dunia, mengingatkan membawa kaos kaki cadangan, atau bahkan membawakan kaos kaki cadangan tanpa disuruh.

Saat ini, mungkin kita hanya bisa bermain Dinner Dash, dengan menghidangkan masakan-masakan. Tapi mungkin, suatu hari nanti ada seseorang yang akan kita beri hidangan lebih dari sekedar masakan. Masakan yang halal dan baik untuk keluarga, tanpa harus terburu-buru.

Saat ini, mungkin kita hanya bisa memainkan The Sims, dengan membuat rumah dan menjalankan sebuah keluarga. Tapi mungkin, suatu hari nanti ada seseorang yang akan membantu kita mewujudkan rumah itu. Memiliki keluarga yang bahagia, rumah yang sederhana, dan anak tentunya.

Suatu saat nanti.

Boleh bermain. Asal tidak lupa dengan waktu sholat.

Bermain memang mudah. Namun, untuk menjalankan di kehidupan nyata, rasanya memang tidak akan mudah. Tapi bukan berarti tidak mungkin, bukan?

Saat ini, kita selesaikan dulu kesibukan dan urusan kita masing-masing. Jangan lupa, beberapa minggu ke depan hujan akan turun lebih lebat.

Jangan lupa, jangan lupa bawa kaos kaki cadangan.


by Seto Wibowo

Cantikmu dalam Cermin


Kamu cantik ketika kamu santun menghargai karya manusia lain. Hati hati sekali mencantumkan yang bukan buah pikiranmu ke hadapan publik. Bahkan dalam buku harianmu pun, kamu tetap tulus menghargai orang lain. Entah itu tulisan, kutipan, gambar, bahkan hanya sekedar ide.

Kamu cantik ketika kamu tidak suka mengumbar ngumbar perasaan kepada sembarang orang. Pun tentang keinginanmu menyempunakan separuh agama. Kamu hati hati sekali terhadap gerak gerikmu bahkan kalimatmu yang kira kira akan mengundang curiga lawan jenis. Disaat yang lain pelan pelan menyingkap tabir malunya dengan sibuk menebar kode, kamu begitu memesona hati dengan sibuk menebar manfaat. Menginspirasi orang lain untuk berlomba lomba melakukan kebaikan.

Kamu cantik ketika kamu tau ada banyak hal yang tidak perlu kamu tiru hanya untuk mendapatkan perhatian orang. Karena kamu hanya mencari perhatian Tuhan. Maka Tuhan memberikan kasih Nya yang membuat makhluk bumi ikut ikutan sayang kepadamu, tanpa perlu kamu cari perhatian.

Kamu cantik saat menjaga diri serta sikap dengan baik. Tau kapan waktunya bercanda, tau kapan waktunya serius. Tutur katamu memang tidak begitu didengar orang tapi perlahan, kamu menginspirasiku untuk terus belajar menjaga diri.

Karena kini begitu banyak yang ingin terlihat, tapi kamu cantik karena tersembunyi. Lalu kebaikan hatimu lah yang membuat cantikmu diketahui oleh orang orang yang Tuhan pilihkan.

Kecantikan kamu tidak bisa di duplikasi. Sebab ia hadir atas tempaan pribadi. Ia hadir karena kamu banyak menjaga dan menahan diri. Ia hadir karena latihan dan tentu saja waktunya tidak sebentar.

Kecantikan hatimu menjelma menjadi kecantikan abadi. Yang tidak akan tua dan tidak akan habis. Siapapun tidak akan bosan berada di dekatmu. Karena kecantikanmu memikat hati.

Kamu cantik, dan aku senang mengamatimu yang setiap hari tumbuh jadi perempuan cerdas yang punya etika. Kelak, anakmu pasti bangga memiliki ibu secantik kamu.

Dan aku pun cemburu sekaligus jatuh cinta kepadamu.

By. lola